Narsono Son
KENDAL – Lapas Terbuka Kendal berkerja sama dengan Koperasi Produsen Agro Gemilang Nusantara (Kopageminusa) gelar workshop yang diikuti Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Petugas Lapas Terbuka Kendal serta masyarakat umum pada Senin (28/11).
Mengangkat tema Pembangunan Kebun Plasma Nutfah Kelapa Kopyor Sebagai Destinasi Wisata Baru Berbasis Produk Eksotik, kegiatan lokakarya dilaksanakan dengan metode hybrid diikuti 123 peserta yang hadir langsung di Gedung Serbaguna Lapas dan 70 peserta bergabung dalam jaringan zoom serta live streaming YouTube.
Kegiatan workshop dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, DR. A. Yuspahruddin yang hadir bersama Pimpinan Tinggi Pratama diantaranya Kepala Divisi Pemasyarakatan, Supriyanto, Kepala Divisi Administrasi, Jusman dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Bambang Setyabudi serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah se-eks Karesidenan Semarang.
Turut hadir dalam kegiatan, Wakil Bupati Kendal H. Windu Suko Basuki, Kepala Dinas, Camat Patebon dan Kepala Desa disekitar Lapas Terbuka Kendal, sementara dari unsur akademisi, hadir pula Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Profesor Dr. Ir. Bambang Waluyo yang pada kesempatan ini sebagai keynote speaker dan Pakar Kultur Jaringan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Profesor Sisunandar, Ph.D sebagai salah satu narasumber kegiatan workshop.
Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran tamu undangan dan peserta workshop.
“Kehadiran Bapak/Ibu dalam kegiatan ini memberikan semangat bagi Lapas Terbuka Kendal untuk melaksanakan program-program mendukung ketahanan pangan nasional, ” tutur Rusdedy.
Lebih lanjut Rusdedy menjelaskan pelaksanaan kegiatan hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada warga binaan dan petugas tentang kelapa kopyor.
“Pengetahuan tentang budidaya kelapa kopyor akan disampaikan oleh ahlinya, kesempatan ini sebaiknya tidak disia-siakan, harapannya tidak hanya petugas dan Warga binaan yang akan mendapat manfaat, namun peserta yang hadir dari masyarakat disekitar Lapas juga mendapat pengetahuan tentang budidaya kelapa kopyor, ” papar Rusdedy.
Memiliki lahan yang luas, Lapas Terbuka Kendal tentunya berpotensi untuk membangun destinasi wisata baru dengan produk eksotik seperti kelapa kopyor. Wakil Bupati Windu Basuki dalam sambutannya menerangkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal siap mendukung inovasi pembangunan destinasi wisata berbasis produk eksotik, menurutnya kegiatan ini sesuai dengan misi Kabupaten Kendal sebagai pusat industri dan pariwisata di Jawa Tengah, salah satu yang menjadi perhatian adalah budidaya kelapa kopyor genjah.
Kepala Kantor Wilayah, Dr. A. Yuspahruddin mengungkapkan bahwa diperlukan keterlibatan stakeholder lain dalam menyelenggarakan program pembinaan bagi WBP. Oleh sebab itu, Yuspahruddin memberikan apresiasi kepada Lapas Terbuka Kendal yang telah bekerja sama dengan Kopageminusa menyelenggarakan workshop budidaya kelapa kopyor sebagai program pembinaan kemandirian WBP.
Melalui kegiatan ini, Ka Kanwil Yuspahruddin berharap dapat memberikan citra positif pembinaan narapidana di Lapas sehingga masyarakat dapat melihat bahwa Lapas bukanlah tempat untuk membatasi kreativitas dan keterampilan WBP, namun melalui program pembinaan membentuk narapidana sebagai pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama antara Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah dengan Universitas Diponegoro, dan Lapas Terbuka Kendal dengan Kopageminusa.
Rangkaian kegiatan pembukaan workshop diakhiri dengan penanaman bersama bibit kelapa kopyor dan kunjungan ke stand hasil karya warga binaan serta UMKM Kabupaten Kendal.
(N.Son/***)
Candra Putra 
Harun Halis... 
Rifki Maulana 
